STRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI, PENDAPATAN DAN
KEMISKINAN
A.
STRUKTUR PRODUKSI.
Struktur
produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara
beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir,
yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur
produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi
kegiatan ekonomi nasional.
B.
PENDAlPATAN NASIONOAL
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun.
- · GDP
GDP (GROSS DOMESTIC PRODUCT) atau produksi domestic pruduk adalah
pendapatan nasional yang nilainya di hitung dengan cara menjumlahkan seluruh
kegiatan produksi yang di lakukan oleh semua pelaku/sector ekonomi di wilayah
Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
Contoh:
Produsen 1, petani gandum, produksinya di
nilai Rp. 200 satuan tertentu karena sebelumnya tidak ada produksi, kemudian ada
produksi gandum senilai Rp. 200 maka aka nada nilai tambah sebesar Rp.200.
Produsen II pabrik tepung terigu proguksinya
di nilai Rp500 satuan tertentu, dari bahan gandum yang hanya seharga Rp200
menjadi tepung terigu denagn harga RP500 berarti ada nilai tambah sebesar Rp300.
Produsen III pabrik roti, produksinya di nilai
Rp 750 satuan tertentu. Setelah tepung terigu di olah oleh pabrik roti menjadi
roti, maka terdapat nilai tambah senile Rp250
- · GNP
Contoh:
Pengeluaran
dari sektor rumah tangga
xxx
Pengeluaran
dari sektor swasta
xxx
Pengeluaran
pemerintah
xxx
Sektor
luar negeri
xxx +
Pendapatan
nasional (GNP) Indonesia xxx
·
NI
NI
( national income ) adalah pendapatan nasional yang nilinya dapat dengan
menjumlah semua hasil/pendapatan yang di peroleh.
Pengeluaran
dari sektor rumah tangga
xxx
Pengeluaran
dari sektor swasta
xxx
Pengeluaran
pemerintah
xxx
Sektor
luar negeri
xxx
+
Pendapatan
nasional Indonesia (NI) xxx
·
Pendapatan
nasional yangsiap di belanjakan (y disposibel) adalah pendapatan nasional yang
siap di belajakan.
Y disposable = NI
+ Tr – Tx langsung, dimana
Tr = Goverment
Transfer, subsidi pemerintah
Tx = Pajak
langsung
DISTRIBUSI
PENDAPATAN NASIONAL DAN KEMISKINAN
distribusi pendapatan baik antarkelompok
berpendapatan, antardaerah perkotaan dan daerah pedesaan, atau antarkawasan dan
propinsi dan kemiskinan merupakan dua masalah yang masih mewarnai perekonomian
Indonesia
Pada awal pemerintahan orde baru, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia masih sangat percaya bahwa apa yang dimaksud dengan trickle down effect akan terjadi. Oleh karena itu, strategi pembangunan diterapkan oleh pemerintah pada awal periode orde baru hingga akhir tahun 1970-an terpusatkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pusat pembangunan dimulai di Pulau Jawa, khususnya Propinsi Jawa Barat, karena fasilitas seperti infrastruktur lebih tersedia dibandingkan dipropinsi lainnya di Indonesia dan di beberapa propinsi hanya dibeberapa sector saja yang bisa dengan cepat memberi pertumbuhan misalnya sector primer dan industri berat.
Setelah sepuluh tahun pelita I dimulai, mulai kelihatan bahwa efek yang dimaksud itu mungkin tidak dapat dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir kebawahnya sangat lamban. Sebagai akibatnya, Indonesia menikmati laju pertumbuhan yang relatif tinggi, tetapi pada waktu yang bersamaan tingkat kesenjangan semakin membesar dan jumlah orang miskin semakin banyak. Tepatnya setelah pelita III, strategi pembangunan mulai diubah. Tidak hanya pertumbuhan tetapi juga kesejahteraan masyarakat, tidak hanya dijawa, tetapi juga diluar jawa, menjadi kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan mengembangkan industri yang padat karya dan sector pertanian . hingga saat ini sudah banyak program pemerintah yang berorientasi mengurangi kemiskinan, seperti inpres pedesaan, transmigrasi, dan masih banyak lagi.
Masalah kesenjangan ekonomi (pendapatan) dan kemiskinan di Indonesia akan dibahas. Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan dan kemiskinan tetap ada ditanah air walaupun pembangunan ekonomi berjalan terus dan Indonesia memiliki laju pertumbuhan yang relatif tinggi.
Pada awal pemerintahan orde baru, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia masih sangat percaya bahwa apa yang dimaksud dengan trickle down effect akan terjadi. Oleh karena itu, strategi pembangunan diterapkan oleh pemerintah pada awal periode orde baru hingga akhir tahun 1970-an terpusatkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pusat pembangunan dimulai di Pulau Jawa, khususnya Propinsi Jawa Barat, karena fasilitas seperti infrastruktur lebih tersedia dibandingkan dipropinsi lainnya di Indonesia dan di beberapa propinsi hanya dibeberapa sector saja yang bisa dengan cepat memberi pertumbuhan misalnya sector primer dan industri berat.
Setelah sepuluh tahun pelita I dimulai, mulai kelihatan bahwa efek yang dimaksud itu mungkin tidak dapat dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir kebawahnya sangat lamban. Sebagai akibatnya, Indonesia menikmati laju pertumbuhan yang relatif tinggi, tetapi pada waktu yang bersamaan tingkat kesenjangan semakin membesar dan jumlah orang miskin semakin banyak. Tepatnya setelah pelita III, strategi pembangunan mulai diubah. Tidak hanya pertumbuhan tetapi juga kesejahteraan masyarakat, tidak hanya dijawa, tetapi juga diluar jawa, menjadi kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan mengembangkan industri yang padat karya dan sector pertanian . hingga saat ini sudah banyak program pemerintah yang berorientasi mengurangi kemiskinan, seperti inpres pedesaan, transmigrasi, dan masih banyak lagi.
Masalah kesenjangan ekonomi (pendapatan) dan kemiskinan di Indonesia akan dibahas. Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan dan kemiskinan tetap ada ditanah air walaupun pembangunan ekonomi berjalan terus dan Indonesia memiliki laju pertumbuhan yang relatif tinggi.
KEMISKINAN
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
REFERENSI:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar