Pengertian
Karangan Ilmiah
Karangan merupakan
karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
·
Pengertian karangan Ilmiah merupakan
sebuah Karya yang baik dan bisa kita ambil kesimpulan untuk mendapatkan
inspirasi dari sebuah Karya Ilmiah tersebut. Berikut adalah sedikit penjelasan
tentang Karya Ilmiah.
·
Pengertian karangan Ilmiah adalah Sebuah
karya tulis yang mana didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang
lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh seorang penulis. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
·
Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk
mencari sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang di teliti dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan
tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan
terkesan baik.
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah
karya tulis yang menyusun dan menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah
dan cara kerja ilmiah. Didalam sebuah penulisan karya ilmiah, baik makalah
maupun laporan penelitian biasanya telah didasarkan pada suatu kajian ilmiah
dan cara kerja yang ilmiah.Sekian informasi sederhana saya mengenai Pengertian
Karya Ilmiah. Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan.
Contoh karangan ilmiah
Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah
persyaratan khusus yang menyangkut
metode dan penggunaan bahasa.
Pengertian
Karangan Non Ilmiah
Pengertian karangan non ilmiah merupakan istilah
yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan
dengan istilah ini, ada juga sebagian
ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati
dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu
hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis.
Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu
dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya,
tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis
dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah
yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Contoh karangan non ilmiah
Karangan non ilmiah:
·
karangan yang tidak terikat pada
karangan baku
Misal:
·
anekdot
· opini
· dongeng
· hikayat
· cerpen
· novel
· roman
· Dan naskah drama
· opini
· dongeng
· hikayat
· cerpen
· novel
· roman
· Dan naskah drama
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah
yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan
dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan
nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat
penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan
nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang
signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati
dari beberapa aspek.
1. Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri
2. Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi
topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
I.
emotif: kemewahan dan cinta lebih
menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
II.
persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informative
III.
deskriptif: pendapat pribadi, sebagian
imajinatif dan subjektif.
IV.
jika kritik adakalanya tanpa dukungan
bukti.
karangan
semi ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi
tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah
yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah
tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan
misal dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen.
·
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
· Fakta yang disimpulkan subyektif.
· Gaya bahasa formal dan popular.
· Mementingkan diri penulis.
· Melebihkan-lebihkan sesuatu.
· Usulan-usulan bersifat argumentative
· Bersifat persuasif.
· Fakta yang disimpulkan subyektif.
· Gaya bahasa formal dan popular.
· Mementingkan diri penulis.
· Melebihkan-lebihkan sesuatu.
· Usulan-usulan bersifat argumentative
· Bersifat persuasif.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar